Selasa, 28 Januari 2014

5 Macam Makanan Yang Dapat Menurunkan Kecerdasan Otak

makanan menurunkan kecerdasan

Makanan selain menjadi sumber tenaga dan nutrisi bagi tubuh, ternyata makanan juga dapat menjadi salah satu faktor menurunkan kecerdasan. Salah memilih makanan juga berbahaya bagi kesehatan tubuh kita . Nah berikut ini beberapa makanan yang dapat menurunkan kesehatan : 

1. Makanan manis 
Makanan yang manis -  manis yang mengandung gula dan zat aditif ini dapat menurunkan kecerdasan otak, hal ini dikarenakan karena  tingginya zat fruktosa yang ada di dalam makanan manis akan menimbulkan masalah neurologis. 

2. Alkohol 
Mengkonsumsi alkohol bukan hanya dapat membahayakan fungsi hati, tetapi juga dapat menurunkan kecerdasan otak . 

3. Junk food 
junk food merupakan salah satu makanan yang mengandung lemak , lemak yang ada di dalam junk food akan mempengaruhi produksi dopamin di dalam otak sehingga dapat menurunkan kecerdasan otak . 

4. Rokok atau nikotin 
Rokok atau nikotin bukanlah salah satu produk makanan, tapi rokok saat ini sering dii konsumsi oleh para pria dan wanita , di dalam rokok mengandung zat aditif yang berbahaya bagi tubuh , selain itu rokok juga dapat menurunkan kecerdasan otak kita karena rokok atau nikotin ini dapat mempengaruhi produksi dan fungsi neurotransmitter. Neurotransmitter berfungsi untuk mengencangkan kapiler, pembuluh darah yang memainkan peranan penting dalam fungsi otak. 

5. Makanan olahan 
Makanan olahan merupakan makanan yang dapat menurunkan kecerdasan otak, karena hampir semua makanan olahan mengandung bahan kimia berbahaya seperti zat pewarna, zat adiktif, perasa buatan, dan pengawet yang tentu sangat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita. Itulah beberapa makanan yang dapat menurunkan kecerdasan otak kita , sebaiknya hindari  jenis – jenis  makanan seperti diatas .

Minggu, 26 Januari 2014

Kamera Ponsel Canggih Bisa Tembus Dinding dan Baju

Apa yang akan kamu lakukan jika kamera ponsel kamu bisa melihat apa yang ada di balik dinding, palasti, bahakan yang ada di dalam baju pastinya seru banget bukan. 

Kamera Cangih

Kini para ilmuan telah mengembangkan sebuah kamera ponsel yang dapat melihat ‘menembus’ dinding, kayu dan plastik dan bahkan kain, seperti baju.  

Ponsel kmu bisa sebagai ‘kacamata sinar-x’ yang dapat melihat apa aja . Sebuah cips cangih telah di kembangkan para ilmuan cips ini akan di tanamkan di dalam kamera ponsel sehinga kamera ponsel bisa mengetahui apa yang ada di balik dinding bahkan bisa melihat apa yang ada di balik pakaiyan, natinya pengunan cips ini dapat membatu para petugas keaman untuk mendeteksi uang palsu dan melihat barang apa aja yang di bawa di dalam baju dan tas. 


Untuk saat ini, chip ini baru bisa bekerja untuk waktu yang singkat. Chip ini bekerja di jaringan Terahertz (THz) dari spectrum elektromagnet yang merupakan salah satu rangkaian panjang gelombang yang ada di antara gelombang mikro dan sinar infra merah. “Kami berhasil menciptakan pendekatan untuk membuka porsi itu. 


THz memiliki potensi yang sangat menguntungkan,” ungkap profesor teknik elektro Dr Kenneth O dari UT Dallas. Chip ini natinya akan di gunakan bersaman dengan chips  CMOS karena harganya yang terjangkau dan banyak digunakan di berbagai produk sehari-hari, seperti komputer, ponsel pintar, TV definisi tinggi dan konsol game. 


Sehinga biyaya yang di keluarkan untuk mendapatkan cips ini menjadi cukup murah. Kita tungu saja chips ini sampai di produksi masal sehinga ponsel kamu nati bisa melihat apa aja di balik benda yang tertutup.

Sabtu, 25 Januari 2014

Cinta Bisa Melumpuhkan Kanker


Kekuatan cinta begitu besar dampaknya pada kehidupan. Berbagai energi positif tampak ketika cinta selalu hadir. Bahkan dari hasil analisa  peneliti di Dana Ferber Cancer Institute (USA),  penderita kanker yang memiliki pasangan mampu bertahan hidup lebih lama dibanding penderita single. 

Para peneliti mengajukan kesimpulannya dari hasil data pada lebih 750 ribu pasien kanker sejak tahun 2004-2008. Dan inilah dua butir kesimpulan mereka yang dipublikasikan di situs Journal of Clinical Oncology.

Ilustrasi / cnn.com
 1. Pasien kanker yang menikah memiliki kemungkinan 17 persen lebih kecil untuk menderita penyakit metastasis Dibandingkan dengan orang yang telah bercerai dan yang masih single.

Sementara itu penderita kanker yang single memiliki 53% kasus kurang berhasil dalam pengobatan karena keterlambatan dalam mencari nasihat medis atau mengabaikan rekomendasi medis. Hal menyebabkan peningkatan jumlah kematian dari 12% menjadi 37% (Tergantung pada jenis kanker)

2. Pasien dengan kanker prostat, kerongkongan, usus, otak, dan kanker leher lebih mungkin untuk pulih, jika mereka hidup dengan suami atau istri mereka, daripada hanya melakukan proses kemoterapi.

Para peneliti mengatakan pasien kanker yang memiliki pasangan menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk hidup. Biasanya pasangan juga memonitor kesehatan penderita dan mengikuti resep dokter. 
Yang tak kalah penting si penderita dikelilingi orang yang disayang dan dirawat dengan penuh cinta.

Jumat, 24 Januari 2014

5 Wanita Yang Melahirkan Tanpa Hamil

Melahirkan tanpa hamil merupakan hal yang tidak mungkin terjadi tapi nyatanya di dunia ini ada beberapa wanita yang melahirkan bayi mereka tanpa hamil pastinya kamu tidak akan percaya sebelum membaca cerita 5 orang berikut ini yang melahirkan tanpa hamil terlebih dahulu penasaran seperti apa simak 5 wanita yang melahikan bayi tanpa hamil berikut ini. 
1. Suryati Suryati 



merupakan janda yang tidak memiliki suami namun kejadian aneh datang menghampirinya ketika tanggal 7 Mei 2010 sekitar pukul 20.40 WIB suryatai melahirkan tampa proses kehamilan yang dialami pada wanita pada umumnya. 

Wanita yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani ini sebelumnya tidak ada tanda-tanda akan melahirkan seorang bayi. Suryati melahirkan usai pulang dari membantu hajatan tetangganya. 

Saat hendak tidur ia merasakan sakit yang luar biasa di bagian perut. Tanpa ia sadari perutnya semakin membesar. Bidan setempat, Syamsiyah, mengakui keanehan atas apa yang menimpa Suryati. Sebab, menurut Syamsiah, untuk bisa melahirkan seorang perempuan akan melalui proses yang sangat panjang dan lama. Tak hanya itu, sang bayi yang kemudian diberi nama Wahyu Cahyono ini ternyata terlahir dalam keadaan sudah disunat.

2. Amanda Burger 



Amanda Burger wanita asal Waterloo, Iowa, AS, mengalamai kejadian yang mungkin tidak bisa di lupakan dalam hidupnya. Pada tahun 2010 lalu Amanda Burger melahirkna seorang bayi perempuan bernama Mckinlee Burger tanpa tahu jika  dirinya sedang hamil. Amanda mengaku bahwa dirinya tidak pernah merasakan kehamilan bahkan tanda tanda kehamilan pada dirinya tidak pernah datang bahkan setiap bulanya Amanda selalu datang haid, namun ia mengaku jika waktu itu berat badanya bertambah 7-10 kg.

3. Amanda Prentice 

http://1.bp.blogspot.com/-OIwbZ4frEcw/T6guHow9KJI/AAAAAAAAQ6M/7n2BxOF9cLU/s320/Amanda+Prentice.jpg

Kejadian unik terjadi pada pasangan suami istri antara Amanda dan Bill Prentice selama 4 tahun pasangan ini selalu melakukan program untuk mendapatkan momongan namun hasilnya nihil. 

Kejadian unik terjadi ketika Amanda mengalami pendarahan yang cukup luar biasa segeralah suami Amanda membawakan istrinya kesebuah rumah sakit terdekat dari hasil pemeriksan dokter ternyata Amanda telah hamil selama 8 bulan hasil pemeriksaan dokter ini tentu saja mengejutkan sang suami sebab selama ini istrintya tidak pernah menunjukan tanda tanda kehamilan. 

Untuk menyelamatkan bayi yang dikandung Amanda dokter harus melakukan oprasi caesar. Melalui tindakan medis, pasangan ini kemudian memiliki buah hati yang diberi nama Aleanna Makenleigh Rose atau kerap dipanggil Allie Mckinley Rose.

4. Jennifer West 

http://a.abcnews.com//images/GMA/abc_pregnant_080729_mn.jpg

Jennifer West melahirkan setelah dua jam dikabarkan hamil oleh dokter. Kejadian ini terjadi akibat Jennifer West merasa ada yang tidak beres pada dirinya ketika ia sedang liburan bersama suaminya Jennifer West mengalami sakit yang luar biasa. Sang suami kemudian membawa Jennifer West ke rumah sakit dan ditangani di ruang gawat darurat. Namun dari hasil pemeriksan dokter ternyata sang suami tidak mendapatkan kabar tetntang penyakit yang dialami istrinya melainkan kabar gembira bahwa istrinya tidak lama lagi akan melahirkan akhirnya setelah duajam mendapatkan perawatan tim medis Jennifer West melahirkan seorang bayi yang diberi nama Robert Heyward West. Jennifer West merasa tidak pernah merasakan tanda tanda kehamilan ketika dibawa kerumah sakit oleh suaminya  bahkan ia masih terus mengkonsumsi pil kontrasepsi untuk mencegah kehamilan .

5. Jessica Kosciuszko 



Akibat rasa sakit perut yang luar biasa yang dialami Jessica Kosciuszko sang tunagan kemudian membawa dirinya kerumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindakan medis namun alangkah kagetnya ketika dokter menyatakan bahwa Jessica Kosciuszko lagi hamil seorang bayi setelah 15 menit pemeriksaan dokter Jessica Kosciuszko hamil anak perempuan yang diberi nama Alexis Barbara. Kejadian ini sangat mengejutkan Jessica Kosciuszko sebab hasil tes kehamilan yang dilakukan Jessica Kosciuszko menunjukan dirinya tidak hamil. Setelah dua minggu Alexis Barbara lahir Jesika dan tunanganya memutuskan untuk menikah.

Rabu, 22 Januari 2014

Unik Banget - Kulkas Raksasa di Negeri Iran Kuno

Sebelum penemuan kulkas, es adalah komoditas berharga yang tidak bisa dengan mudah diperoleh atau dibuat, terutama selama musim panas. Untuk mengawetkan daging dan bahan makanan lainnya blok besar es harus diimpor jauh-jauh dari negara-negara Skandinavia dalam lingkaran Arktik.


Misalnya di Eropa, es didatangkan dari Norwegia. Di Rusia, mereka memperolehnya dari Sungai Neva, dan di India mengambil dari pegunungan Himalaya.
Iran, dengan iklim cukup ekstrim yang susah air walau saat musim dingin sekalipun, mempunyai cara yang unik dan pintar dalam mempertahankan es yang mereka impor. Mereka mempunyai bangunan khusus layaknya kulkas raksasa yang bisa menjaga es tetap tersedia sepanjang tahun.

Selama musim dingin, es dan salju dibawa ke dalam rumah es tersebut, dikemas dengan jerami dan serbuk gergaji. Rumah-rumah es macam ini mulai dibangun sejak abad 17 SM. Terbuat dari lumpur yang dibentuk jadi batu bata. Berbentuk kubah dan di bagian dalamnya membentuk sumur yang dalam.
 



Selain sebagai tempat pendinginan, masyarakat Iran kala itu bisa membuat es sendiri. Di belakang rumah es ada saluran untuk menuang air ke dalamnya selama musim dingin. Karena terlindung, air tersebut membeku. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga musim panas tiba dan ada persediaan es yang cukup.

Terdapat lebih dari 100 rumah es di seluruh Iran, namun kini banyak yang rusak. Bahkan beberapa hanya dijadikan tempat pembuangan sampah. 

Senin, 20 Januari 2014

Ilmuwan Temukan Bukti Kiamat dalam Sistem Planet

Bukti apocalypse (kiamat) dalam sistem planet ditemukan oleh astronom yang mempelajari bintang mati di luar angkasa. Sisa-sisa kehancuran dari asteroid mengandung air menunjukkan bahwa ratusan juta tahun lalu, kemungkinan terdapat planet yang bisa dihuni mirip Bumi.
Dilansir Theage, kehancuran sistem planet ditandakan dengan meledaknya bintang, kemudian bintang tersebut runtuh menjadi 'white dwarf'. Ilmuwan percaya, kehidupan asing di luar sana juga memiliki peradaban cerdas seperti kehidupan manusia saat ini.



Bintang white dwarf atau kerdil putih yang diteliti ini diberi kode nama GD 61. Bintang tersebut ditakdirkan untuk mengakhiri hidupnya terlebih dahulu dengan melakukan ekspansi ke Red Giant, kemudian menumpahkan lapisan luarnya  serta menjadi bara api yang menyala dengan diameter hanya beberapa ribu kilometer.

Matahari dalam kondisi 'sekarat' itu kabarnya akan memancarkan apa yang tersisa dari kemampuan mengeluarkan panasnya selama miliaran tahun. Kemudian, matahari atau bintang tersebut mati dengan suhu yang kian rendah atau dingin, disebut 'black dwarf' (kerdil hitam).

Astronom mempelajari cahaya yang dipancarkan oleh GD 61 yang terletak 150 tahun cahaya dari Bumi. Astronom juga menemukan elemen batuan seperti besi, silikon dan magnesium serta oksigen dalam kuantitas yang menunjukkan jumlah air yang sangat besar.

Peneliti mengungkapkan, hanya asteroid besar yang memiliki kandungan air yang dapat memberikan informasi seputar observasi yang dilakukan ilmuwan. Batu raksasa yang memiliki diameter 90 kilometer bisa ditarik oleh gravitasi kuat bintang kerdil putih tersebut dan hancur berkeping-keping.

"Temuan air dalam asteroid besar berarti menunjukkan blok bangunan planet layak huni itu ada, dan mungkin masih ada dalam sistem GD 61," tutur Jay Farihi, Institute of Astronomy at Cambridge University. Para astronom melakukan observasi menggunakan Hubble Space Telescope dan teleskop besar Keck di Hawaii.


Sumber :
okezone.com

Minggu, 19 Januari 2014

Ahli Temukan Bumi Kedua di Tata Surya Asing

Sistem yang memiliki susunan seperti tata surya kita ditemukan seribu tahun cahaya dari Bumi. Temuan ini menawarkan potensi tempat hidup.
Di tata surya ini, sekelompok planet memiliki susunan serupa tata surya kita. Demikian dikatakan Dr Roberto Sanchis-Ojeda dari Massachusetts Institute of Technology, AS,seperti dikutip Dailymail.



                 

Pada tata surya kita, khatulistiwa matahari dan planet berada pada posisi hampir sejajar, paparnya. Bedanya, di tata surya asing ini, hanya ada tiga planet sedangkan di tata surya manusia ada delapan planet.

Sistem yang diberi nama Kepler-30 ini diketahui aktif secara magnetis dan tertutup bintik bintang.

“Barisan planet ini menawarkan pandangan pada masa depan sains planet luar,” tutup Drake Deming dari University of Maryland, AS.

Sabtu, 18 Januari 2014

Wow, Bulan Punya Cairan Inti Mirip Bumi

Perkembangan pesat teknologi memungkinkan manusia menyingkap rahasia bulan. Ternyata berdasarkan sensor seismik, bulan memiliki inti cair serupa dengan Bumi.


Informasi ini berdasarkan sinyal dari sensor seismik kiri permukaan bulan yang tertangkap oleh astronot Appolo pada 1971. Ilmuwan NASA berhasil menerapkan teknik seismologi kontemporer lewat data dari sensor yang ditempatkan oleh program luar angkasa AS.

Studi terbaru itu menunjukakn bahwa bulan memiliki inti yang solid mengandung zat besi yang kaya dengan radius hingga 150 mil. Materi ini berbentuk cair, terutama inti luar besi yang menggapai hingga radius 205 mil. Yang berbeda dengan Bumi, inti cair bulan memiliki lapisan pembatas di sekitarnya dengan jarak setidaknya 300 mil.

Data itu juga menyoroti evolusi dinamo bulan, proses alami yang memungkinkan bulan menghasilkan medan magnet yang kuat. Pengungkapan terperinci dari inti bulan sangat penting untuk mengembangkan model akurat dari pembentukan Bulan.

Inti suatu objek luar angkasa pada dasarnya berisi sebagian kecil unsur ringan seperti belerang dan oksigen. Penelitian terbaru itu tercantum di jurnal online Science. Ilmuwan menggunakan data ekstensif hasil pengumpulan misi Apollo milik Amerika Serikat.

Jumat, 17 Januari 2014

WildCat, Robot Lincah Penakluk "Cheetah"

Tahun lalu, ketika DARPA merilis video sebuah robot baru yang dirancang untuk meniru gerakan dan kecepatan dari cheetah, sebagian dari kita pasti takjub oleh kemampuan mesin itu yang dapat mengejar dan menghindar pada kecepatan hampir 30 mph.


Namun saat itu robot yang diciptakan masih harus terhubung dengan kabel-kabel sehingga operator yang menggerakkannya juga mengalami sedikit kesulitan.

Nah, sekarang MIT spin-off Boston Dynamics telah merilis "WildCat", sekuel dari robot Cheetah. Saat ini kecepatannya baru mencapai 16 mph, namun kelebihannya adalah sang robot dapat dikendalikan sepenuhnya dengan tanpa kabel alias wireless.

Didanai oleh DARPA, WildCat menggunakan kombinasi berjalan dan berlari untuk bergerak dan mendapatkan kecepatannya. Seperti video di bawah ini menunjukkan, kemampuan Wildcat yang sangat lincah, bisa berjalan, berlari, menikung, berputar dan bahkan dengan mudahnya bangkit dari keadaan yang sedang terjatuh.


DARPA sebelumnya mengatakan bahwa Cheetah dapat digunakan untuk darurat respon, pemadam kebakaran, kemajuan pertanian dan bahkan kendaraan pengangkut saat terjadi bencana ataupun perang. Mampukah WildCat memenuhi ekspektasi untuk melebihi kemampuan Cheetah, hasilnya akan kita lihat dalam pengembangannya beberapa tahun kedepan.


Sumber : wired.com

Kamis, 16 Januari 2014

Sejarah Kota Kediri

Kediri pada dasarnya sangat dekat dengan sejarah raja-raja Jawa Khususnya kerajaan Kediri, seperti Joyoboyo, Dhaha (Raja Panjalu), Empu Sendok, R. Wijaya, Airlangga, dan Gajah Mada. Masyarakat Kediri mendasarkan hidupnya pada bercocok tanam dan membangun industri berbasis agraris. Filosofi-filosofi Jawa dan perdamaian adalah fokus dalam kehidupan masyarakat.

Nama Kediri berasal dari batu tulis “Harinjing ” yang ditemukan di desa Siman, Kabupaten Kepung. Diawali dengan tokoh yang bernama Bagawanta Bari berhasil menyelesaikan bendungan sungan Sarinjing untuk menyuburkan tanah pertanian. Karena jasanya, dia menerima “Tanah Pradikan” di desa Culanggi (Besowo, Kabupaten Kepung) pada 25 Maret SM. Hadiah tersebut diberikan oleh raja Rake Layang Dyah Tulodong yang menguasai Kerajaan Mataram. Karena kejadian tersebut, hari jadi Kediri ditetapkan tanggan 25 Maret setiap tahunnya.

Secara Geografis Kabupaten Kediri terletak di belahan Selatan Propinsi Jawa Timur. Secara Ekologis, Wilayah Kabupaten Kediri diapit oleh dua Gunung yang berlawanan sifatnya, yaitu Gunung Kelud di Sebelah Timur yang bersifat Vulkanik dan Gunung Wilis di Sebelah Barat yang bersifat non vulkanik. di bagian tengah wilayah Kabupaten Kediri melintang aliran Sungai Brantas, yang membelah wilayah Kabupaten Kediri menjadi dua bagian dengan hamparan dataran rendah berupa daerah persawahan subur di sebelah timur sungai berantas.

Ibukotanya adalah Kediri. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang di utara, Kabupaten Malang di timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di selatan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo di barat, serta Kabupaten Nganjuk di barat dan utara.

Kabupaten Kediri terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Ibukota kabupaten ini adalah Kediri, namun kini pusat pemerintahan mulai dipindahkan secara bertahap ke kecamatan Pare.

Potensi Wisata

Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Petilasan ini terletak di Desa Menang Kec. Pagu, sekitar 8 km ke arah Timur dari kota Kediri. Merupakan ternpat dimana Sri Aji Joyoboyo Loka Mukso (hilang bersama jasadnya). Sri Aji Joyoboyo adalah Raja Kediri pada abad XII dan terkenal dengan kitab ” JONGKO JOYOBOYO ” yang berisi tentang ramalan-ramalan kejadian di masa yang akan datang. Setiap 1 Suro di adat yang diadakan oleh Yayasan Hontodento – Yogyakarta bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. Pada Obyek Wisata ini para pengunjung bisa menyaksikan bangunan peninggalan Kerajaan Kediri, seperti tempat mukso, bangunan balai – balai dan kuluk setinggi + 4 meter.

Arca Totok Kerot merupakan arca berbentuk raksasa wanita berkalung tengkorak dengan tinggi arca + 300 cm, terletak di Dusun Kunir Desa Bulupasar Kecamatan Pagu + 8 Km ke arah timur dari kota Kediri. Legenda Totok Kerot dimulai dari seorang putri cantik dari Blitar yang melamar Sri Aji Joyoboyo. Karena lamaran ditolak, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Lodoyo melawan pasukan Menang. Akhirnya, putri tersebut dikutuk oleh Sri Aji Joyoboyo sehingga berubah wujud patung raksasa wanita berbentuk dwarapala yang dikenal dengan nama TOTOK KEROT.

Candi Surowono. Merupakan tempat penyucian Raja Wengker yaitu salah seorang Raja Bawahan pada masa Pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Berbentuk Bujursangkar dengan ukuran 8 x 8 meter dan didirikan pada 1400 Masehi. Daya Tarik obyek wisata Candi Surowono adalah bangunan candi hasil karya sejarah peninggalan masa lalu dan bangunan terowongan bawah tanah vang dialiri air jernih dengan jalan yang bercabang – cabang cukup banyak yang terletak + 100 meter dari bangunan candi. Candi Surowono, terletak di Desa Canggu Kecamatan Pare, sekitar 25 Km arah Timur Laut dari Kota Kediri.

Gunung Kelud: Adalah Wisata Alam yang terletak di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar dengan obyek kawah Gunung Berapi yang masih aktif, hamparan muntahan lava dari Gunung Kelud, tebing terjal sebelah Selatan, terowongan Ampera sepanjang ? 100 Meter dan pemandangan alam yang mempesona, bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat, dari Kota Kediri menuju Kecamatan Ngancar ? 27 Km dari Kecamatan Ngancar menuju Desa Sugihwaras ? 5 Km dari Desa Sugihwaras menuju Obyek Wisata Kawah Gunung Kelud ? 5 Km


Air Terjun Dolo. Berada di ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. jatuh air dari ketinggian + 125 m terletak di Dusun Besuki Desa Jugo, Kecamatan Mojo + 25 Km ke arah Barat Kota Kediri dengan kondisi jalan 85 hotmix.

Air Terjun Ngleyangan. Air terjun Ngleyangan disebut juga air terjun sekartaji + 20 Km ke arah Barat Laut Kota Kediri tepatnya di Dusun Goliman Desa Parang Kecamatan Banyakan. Jatuhnya air dari ketinggian + 123 Meter merupakan daya tarik obyek wisata ini disamping udara sejuk karena berada diketinggian 800 meter dari permukaan laut sekaligus merupakan wahana wisata yang mengasyikkan karena rimbunnya pepohonan hutan disekitarnya.

Taman Wisata Sumber Ubalan. Daya tarik wisata Sumber Ubalan berupa hutan lindung alami dengan berbagai jenis pohon hutan yang luasnya kurang lebih 10 Ha. disamping itu juga sumber air di tengah hutan yang berhawa sejuk. Kawasan Sumber Ubalan juga menyediakan kolam renang, kolam pancing, panggung terbuka, kolam perahu, restoran, mainan anak-anak, taman yang ditata indah dan asri. Sumber Ubalan terletak kurang lebih 18 Km ke arah timur Kota Kediri tepatnya di Dusun Kalasan Desa Jarak Kecamatan Plosoklaten, dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan.

Gereja Tua Puh Sarang. Adalah Gereja Tua Umat Katholik yang dibangun dengan swadaya umatnya bersama Ir. Hendricus Maclaine Port dengan prakarsa Yolianes Humbertus Walters CM pada tahun 1931. Hal yang unik dari bangunan Gereja Puh Sarang adalah reng dan usuk atap gereja terbuat dari bentangan kawat baja, sedang konstruksi dindingnya terbuat dari campuran pasir dan tetes tanpa semen. Gereja Puh Sarang terletak di Desa Puh Sarang Kecamatan Semen. Untuk mencapai Gereja Puh Sarang dapat menggunakan segala jenis kendaraan + 9 Km ke arah Barat Kota Kediri..

Air Terjun Irenggolo Merupakan wisata alam yang masih asli, terletak di desa Jugo Dusun Besuki Kecamatan Mojo + 20 Km. ke arah Barat Daya Kota Kediri. Air Terjun dengan ketinggian 80 Meter dengan pemandangan alam yang indah

Kabupaten Kediri mempunyai sejumlah tempat wisata menarik lainnya Simpang Lima Gumul (SLG), juga dibangun monumen berkelas dunia. Monumen Gumul ini bentuk dan ukurannya sama dengan monumen L’Arc de Triomphe yang ada di Perancis.

Terdapat sejumlah pondok pesantren besar di Kabupaten Kediri, diantaranya yang terkenal Ponpes Lirboyo dan Ponpes LDII Mburengan Banjaran.

Klub sepakbola Persik Kediri berasal dari Kotamadya Kediri, pernah menjuarai kompetisi sepakbola Liga Indonesia Tahun 2003.Kabupaten Kediri memiliki klub sepakbola Persedikab yang berada di Divisi 1

Kota Kediri

Kota ini awalnya berupa sebuah Kerajaan Kediri. Tapi pada akhirnya dipilah menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan Jenggala dan Panjalu. Raja kerajaan Kediri yang terkenal adalah Jayabaya. Raja ini terkenal dengan karyanya yang berupa “Jangka Jayabaya” yang berisi sebuah ramalan-ramalan yang akan terjadi pada negeri ini kelak.Setelah kejayaan tersebut, kerajaan Kediri perlahan-lahan tenggelam dan menurut sejarah Raja terakhir Kerajaan Kediri Kertajaya, beliau meninggal dalam petempuran di desa Tumapel dalam perlawanan melawan Ken Arok pada 1222, Ken Arok ialah Raja Singosari yang pertama yang wilayahnya menggantikan Kerajaan Kediri. Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 pernah dilewati oleh Panglima Besar Jendral Sudirman, Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika era pemberontakan G-30 S, di mana banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.





Geografi

Kota ini berjarak ±128 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Secara administratif, Kota Kediri berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol

Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan kec. Ringin Rejo

Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah

Sebelah Barat : kec. Grogol dan Kec. Semen


Di sini terdapat industri rokok domestik. Perusahaan rokok Gudang Garam relatif membantu pemkot mengurangi tingkat pengangguran di kota Kediri. Kota Kediri juga mengembangkan industri skala rumah tangga.


Pembagian wilayah administratif

Kota Kediri terdiri atas 3 kecamatan, yaitu:

Kota Kediri, Kediri
Pesantren
Mojoroto

Perekonomian

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek. Mulai pendidikan, pariwisata, komplek ruko dan pertokoan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Di bidang paiwisata, kota ini menyediakan Pagora, Petilasan Aji Jayabaya, Goa Selomangleng. Hal itu ditunjang dengan fasilitas-fasilitas penginapan, pasar swalayan, transportasi dan biro wisata. Di bidang pendidikan, kota ini memiliki puluhan sekolah tingkat dasar dan menengah, beberapa perguruan tinggi lokal, Madrasah, hingga pondok-pondok pesantren, seperti Lirboyo, LDII, dan Queen Al-Falah.


Di bawah kepemimpinan Walikota H.A. Maschud, Kota Kediri mengalami berbagai perubahan, misalnya pembangunan mal terbesar, hotel bintang 3 pertama dan kawasan wisata Selomangkleng bertaraf nasional. Maschud juga merencanakan pembangunan jembatan baru, meresmikan pasar grosir pertama di Kota Kediri, merencanakan jalur lingkar luar Kota Kediri, dan membangun ruko.

Perekonomian di Kota ini juga banyak dipengaruhi oleh aktivitas pondok pesantren besar di pusat kota seperti LDII di mana setiap awal bulan selalu mengadakan acara pengajian akbar yang mengundang ribuan anggotanya.

Lainnya

Di sini tersedia makanan dan oleh-oleh khas, seperti stik tahu, tahu taqwa, gethuk pisang, dan nasi tumpang. Selain itu Kota Kediri mencatat prestasi nasional dengan sukses menyelenggarakan Muktamar NU tahun 1999 dan memboyong piala LIga Indonesia IX (Sepak bola)tahun 2003 melalui klub PERSIK serta mendapat predikat Kota Investasi 2003 versi Jawa Pos dan predikat Kota Sehat Nasional 2005 oleh Menteri Kesehatan.Pada tahun 2006 Kota Kediri kembali menjadi Juara Liga Indonesia XII untuk ke dua kalinya.

Rabu, 15 Januari 2014

Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri

Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa wana (alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/ pegunungan). Nama ini sangat tepat menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.



Pemerintahan di Kabupaten Wonogiri awal mulanya merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. Raden Mas Said lahir di Kartasuro pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung, atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8 April 1725. Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya.


Memasuki usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang oleh Belanda ke Tanah Kaap (Ceylon) atau Srilanka. Hal itu karena ulah keji berupa fitnah dari Kanjeng Ratu dan Patih Danurejo. Akibatnya, Raden Mas Said mengalami masa kecil yang jauh dari selayaknya seorang bangsawan Keraton. Raden Mas Said menghabiskan masa kecil bersama anak-anak para abdi dalem lainnya, sehingga mengerti betul bagaimana kehidupan kawula alit. Hikmah dibalik itulah yang menempa Raden Mas Said menjadi seorang yang mempunyai sifat peduli terhadap sesama dan kebersamaan yang tinggi karena kedekatan beliau dengan abdi dalem yang merupakan rakyat kecil biasa.


Pada suatu saat terjadi peristiwa yang membuat Raden Mas Said resah, karena di Keraton terjadi ketidakadilan yang dilakukan oleh Raja (Paku Buwono II) yang menempatkan Raden Mas Said hanya sebagai Gandhek Anom (Manteri Anom) atau sejajar dengan Abdi Dalem Manteri. Padahal sesuai dengan derajat dan kedudukan, Raden Mas Said seharusnya menjadi Pangeran Sentana.


Melihat hal ini, Raden Mas Said ingin mengadukan ketidakadilan kepada sang Raja, akan tetapi pada saat di Keraton oleh sang Patih Kartasura ditanggapi dingin. Dan dengan tidak berkata apa-apa sang Patih memberikan sekantong emas kepada Raden Mas Said. Perilaku sang Patih ini membuat Raden Mas Said malu dan sangat marah, karena beliau ingin menuntut keadilan bukan untuk mengemis.


Raden Mas Said bersama pamannya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya yang mengalami nasib yang sama, mengadakan perundingan untuk membicarakan ketidakadilan yang menimpa mereka. Akhirnya Raden Mas Said memutuskan untuk keluar dari keraton dan mengadakan perlawanan terhadap Raja.


Raden Mas Said bersama pengikutnya mulai mengembara mencari suatu daerah yang aman untuk kembali menyusun kekuatan. Raden Mas Said bersama para pengikutnya tiba disuatu daerah dan mulai menggelar pertemuan-pertemuan untuk menghimpun kembali kekuatan dan mendirikan sebuah pemerintahan biarpun masih sangat sederhana. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabiulawal (Mulud) tahun Jumakir windu Sengoro, dengan candra sengkala Angrasa Retu Ngoyag Jagad atau tahun 1666 dalam kalender Jawa. Dan dalam perhitungan kalender Masehi bertepatan dengan hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 M.


Daerah yang dituju Raden Mas Said waktu itu adalah Dusun Nglaroh (wilayah Kecamatan Selogiri), dan disana Raden Mas Said menggunakan sebuah batu untuk menyusun strategi melawan ketidakadilan. Batu ini dikemudian hari dikenal sebagai Watu Gilang yang merupakan tempat awal mula perjuangan Raden Mas Said dalam melawan ketidakadilan dan segala bentuk penjajahan. Bersama dengan pengikut setianya, dibentuklah pasukan inti kemudian berkembang menjadi perwira-perwira perang yang mumpuni dengan sebutan Punggowo Baku Kawandoso Joyo. Dukungan dari rakyat Nglaroh kepada perjuangan Raden Mas Said juga sangat tinggi yang disesepuhi oleh Kyai Wiradiwangsa yang diangkat sebagai Patih. Dari situlah awal mula suatu bentuk pemerintahan yang nantinya menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri.


Dalam mengendalikan perjuangannya, Raden Mas Said mengeluarkan semboyan yang sudah menjadi ikrar sehidup semati yang terkenal dengan sumpah “Kawulo Gusti” atau “Pamoring Kawulo Gusti” sebagai pengikat tali batin antara pemimpin dengan rakyatnya, luluh dalam kata dan perbuatan, maju dalam derap yang serasi bagaikan keluarga besar yang sulit dicerai-beraikan musuh. Ikrar tersebut berbunyi “Tiji tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”. Ini adalah konsep kebersamaan antara pimpinan dan rakyat yang dipimpin maupun sesama rakyat.


Raden Mas Said juga menciptakan suatu konsep manajemen pemerintahan yang dikenal sebagai Tri Darma yaitu :


1. Mulat Sarira Hangrasa Wani, artinya berani mati dalam pertempuran karena dalam pertempuran hanya ada dua pilihan hidup atau mati. Berani bertindak menghadapi cobaan dan tantangan meski dalam kenyataan berat untuk dilaksanakan. Sebaliknya, disaat menerima anugerah baik berupa harta benda atau anugerah lain, harus diterima dengan cara yang wajar. Hangrasa Wani, mau berbagi bahagia dengan orang lain.


2. Rumangsa Melu Handarbeni, artinya merasa ikut memiliki daerahnya, tertanam dalam sanubari yang terdalam, sehingga pada akhirnya pada akhirnya akan menimbulkan perasaan rela berjuang dan bekerja untuk daerahnya. Merawat dan melestarikan kekayaan yang terkandung didalamnya.


3. Wajib Melu Hangrungkebi, artinya dengan merasa ikut memiliki timbul kesadaran untuk berjuang hingga titik darah penghabisan untuk tanah kelahirannya.


Kegigihan Raden Mas Said dalam memerangi musuh-musuhnya sudah tidak diragukan lagi, bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan gentar melawan musuh.

Raden Mas Said merupakan panglima perang yang mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali pertempuran dengan tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah Raden Mas Said mendapat julukan “Pangeran Sambernyawa” karena dianggap sebagai penebar maut (Penyambar Nyawa) bagi siapa saja musuhnya pada setiap pertempuran.


Berkat keuletan dan ketangguhan Raden Mas Said dalam taktik pertempuran dan bergerilya sehingga luas wilayah perjuangannya meluas meliputi Ponorogo, Madiun dan Rembang bahkan sampai daerah Yogyakarta. Pada akhirnya atas bujukan Sunan Paku Buwono III, Raden Mas Said bersedia diajak ke meja perundingan guna mengakhiri pertempuran.


Dalam perundingan yang melibatkan Sunan Paku Buwono III, Sultan Hamengkubuwono I dan pihak Kompeni Belanda, disepakati bahwa Raden Mas Said mendapat daerah kekuasaan dan diangkat sebagai Adipati Miji atau mandiri bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro I. Penetapan wilayah kekuasaan Raden Mas Said terjadi pada tanggal 17 Maret 1757 melalui sebuah perjanjian di daerah Salatiga. Kedudukannya sebagai Adipati Miji sejajar dengan kedudukan Sunan Paku Buwono III dan Sultan Hamengkubuwono I dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah Keduwang (daerah Wonogiri bagian timur), Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar), Sembuyan (daerah sekitar Wuryantoro dan Baturetno), Matesih, dan Gunung Kidul.


KGPAA Mangkunegoro I membagi wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi 5 (lima) daerah yang masing-masing memiliki ciri khas atau karakteristik yang digunakan sebagai metode dalam menyusun strategi kepemimpinan, yaitu :


1. Daerah Nglaroh (wilayah Wonogiri bagian utara, sekarang masuk wilayah kecamatan Selogiri). Sifat rakyat daerah ini adalah Bandol Ngrompol yang berarti kuat dari segi rohani dan jasmani, memiliki sifat bergerombol atau berkumpul. Karakteritik ini sangat positif dalam kaitannya untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Rakyat di daerah Nglaroh juga bersifat pemberani, suka berkelahi, membuat keributan akan tetapi jika bisa memanfaatkan potensi rakyat Nglaroh bisa menjadi kekuatan dasar yang kuat untuk perjuangan.


2. Daerah Sembuyan (wilayah Wonogiri bagian selatan sekarang Baturetno dan Wuryantoro), mempunyai karakter sebagai Kutuk Kalung Kendho yang berarti bersifat penurut, mudah diperintah pimpinan atau mempunyai sifat paternalistik.


3. Daerah Wiroko (wilayah sepanjang Kali Wiroko atau bagian tenggara Kabupaten Wonogiri sekarang masuk wilayah Kecamatan Tirtomoyo). Masyarakat didaerah ini mempunyai karakter sebagai Kethek Saranggon, mempunyai kemiripan seperti sifat kera yang suka hidup bergerombol, sulit diatur, mudah tersinggung dan kurang memperhatikan tata krama sopan santun. Jika didekati mereka kadang kurang mau menghargai orang lain, tetapi jika dijauhi mereka akan sakit hati. Istilahnya gampang-gampang susah.


4. Daerah Keduwang (wilayah Wonogiri bagian timur) masyarakatnya mempunyai karakter sebagai Lemah Bang Gineblegan. Sifat ini bagai tanah liat yang bisa padat dan dapat dibentuk jika ditepuk-tepuk. Masyarakat daerah ini suka berfoya-foya, boros dan sulit untuk melaksanakan perintah. Akan tetapi bagi seorang pemimpin yang tahu dan paham karakter sifat dan karakteristik mereka, ibarat mampu menepuk-nepuk layaknya sifat tanah liat, maka mereka akan mudah diarahkan ke hal yang bermanfaat.


5. Daerah Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar) mempunyai karakter seperti Asu Galak Ora Nyathek. Karakteristik masyarakat disini diibaratkan anjing buas yang suka menggonggong akan tetapi tidak suka menggigit. Sepintas dilihat dari tutur kata dan bahasanya, masyarakat Honggobayan memang kasar dan keras menampakkan sifat sombong dan congkak serta tinggi hati, dan yang terkesan adalah sifat kasar menakutkan. Akan tetapi mereka sebenarnya baik hati, perintah pimpinan akan dikerjakan dengan penuh tanggungjawab.


Dengan memahami karakter daerah-daerah tersebut, Raden Mas Said menerapkan cara yang berbeda dalam memerintah dan mengendalikan rakyat diwilayah kekuasaannya, menggali potensi yang maksimal demi kemajuan dalam membangun wilayah tersebut. Raden Mas Said memerintah selama kurang lebih 40 tahun dan wafat pada tanggal 28 Desember 1795.


Setelah Raden Mas Said meninggal dunia, kekuasaan trah Mangkunegaran diteruskan oleh putra-putra beliau. Pada masa kekuasaan KGPAA Mangkunegara VII terjadi peristiwa penting sekitar tahun 1923 M yakni perubahan status daerah Wonogiri yang dahulu hanya berstatus Kawedanan menjadi Kabupaten. Saat itu Wedana Gunung Ngabehi Warso Adiningrat diangkat menjadi Bupati Wonogiri dengan pangkat Tumenggung Warso Adiningrat. Akibat perubahan status ini, wilayah Wonogiri pun dibagi menjadi 5 Kawedanan yaitu Kawedanan Wonogiri, Wuryantoro, Baturetno, Jatisrono dan Purwantoro.


Pada saat itu di wilayah kekuasaan Mangkunegaran dilakukan penghematan anggaran keraton dengan menghapuskan sebagian wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar sehingga wilayah Mangkunegaran manjadi dua yaitu Kabupaten Mangkunegaran dan Kabupaten Wonogiri. Ini berlangsung sampai tahun 1946.





Dalam perkembangannya, rakyat Wonogiri pada masa pendudukan Jepang dan tentara sekutu, bersama-sama dengan rakyat Indonesia pada umumnya tidak bisa dilepaskan dari penderitaan dan kekejaman penjajahan. Rakyat Wonogiri bersama dengan rakyat Indonesia tergugah dan bersatu padu melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh bangsa Belanda maupun Jepang. Semangat pemuda Wonogiri yang tidak kenal menyerah dan ulet seakan telah menjadi karakter tersendiri dalam berjuang memperbaiki nasib dan taraf kehidupan.


Sejak Republik Indonesia merdeka, tanggal 17 Agustus 1945 sampai tahun 1946 di wilayah Mangkunegaran terjadi dualisme pemerintahan, yaitu Kabupaten Wonogiri masih dalam wilayah monarki Mangkunegaran dan di lain pihak menginginkan Kabupaten Wonogiri masuk dalam sistem demokrasi Republik Indonesia. Timbulah gerakan Anti Swapraja yang menginginkan Wonogiri keluar dari sistem kerajaan Mangkunegaran. 


Akhirnya disepakati bahwa Kabupaten Wonogiri tidak menghendaki kembalinya Swapraja Mangkunegaran. Sejak saat itu Kabupaten Wonogiri mempunyai status seperti sekarang, dan masuk sebagai Kabupaten yang berada diwilayah Propinsi Jawa Tengah. Berikut adalah nama Bupati Wonogiri setelah masa kemerdekaan :



Soetojo Hardjo Reksono (1946-1948)
R. Danupranoto (1948-1950)
R. Agus Miftah Danoekoesoemo (1950-1953)
Yacop Danoeatmojo (1958-1959)
RM Ng. Broto (1960-1966)
R. SAmino (1967-1974)
KRMH. Soemoharmoyo (1974-1979)
Drs. Agoes Soemadi (1979-1980)
R. Soediharto (1980-1985)
Drs. Oemarsono (1985-1995)
Drs. Tjuk Susilo (1995-2000)
H. Begug Poernomosidi (2000-2010)
H. Danar Rahmanto (2010-2015)

Senin, 13 Januari 2014

Sejarah Tari Jaipong dari Jawa Barat

Indonesia Memang Akan Kaya Khasanah Budaya Bangsa yang dilahirkan dari Nenek Moyang Kita salah satunnya adalah Jenis Kesenian atau tarian di Jawa Barat Yakni Tari Jaipong.

Pengertian Tari Jaipong

Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman Berasal dari Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. 


Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.


Menyebut Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.

Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. 


Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.


Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu / Doger / Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu / Doger / Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. 


Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.

Minggu, 12 Januari 2014

Sejarah Keris dari Jawa

Keris adalah senjata tikam khas Indonesia. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut. Menteri Kebudyaan Indonesia, Jero Wacik telah membawa keris ke UNESCO dan meminta jaminan bahwa ini adalah warisan budaya Indonesia.


Penggunaan keris sendiri tersebar di masyarakat rumpun Melayu. Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah Indonesia (terutama di daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra, sebagian Kalimantan, serta sebagian Sulawesi), Malaysia, Brunei, Thailand, dan Filipina (khususnya di daerah Mindanao). Di Mindanao, bentuk senjata yang juga disebut keris tidak banyak memiliki kemiripan meskipun juga merupakan senjata tikam.

Keris memiliki berbagai macam bentuk, misalnya ada yang bilahnya berkelok-kelok (selalu berbilang ganjil) dan ada pula yang berbilah lurus. Orang Jawa menganggap perbedaan bentuk ini memiliki efek esoteri yang berbeda.


Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes.


Tata cara penggunaan keris berbeda-beda di masing-masing daerah. Di daerah Jawa dan Sunda misalnya, keris ditempatkan di pinggang bagian belakang pada masa damai tetapi ditempatkan di depan pada masa perang. Sementara itu, di Sumatra, Kalimantan, Malaysia, Brunei dan Filipina, keris ditempatkan di depan.


Selain keris, masih terdapat sejumlah senjata tikam lain di wilayah Nusantara, seperti rencong dari Aceh, badik dari Sulawesi serta kujang dari Jawa Barat. Keris dibedakan dari senjata tikam lain terutama dari bilahnya. Bilah keris tidak dibuat dari logam tunggal yang dicor tetapi merupakan campuran berbagai logam yang berlapis-lapis. Akibat teknik pembuatan ini, keris memiliki kekhasan berupa pamor pada bilahnya.


Bagian-bagian keris


Beberapa istilah di bagian ini diambil dari tradisi Jawa, semata karena rujukan yang tersedia. Sebagian ahli tosan aji mengelompokkan keris sebagai senjata tikam, sehingga bagian utama dari sebilah keris adalah wilah (bilah) atau bahasa awamnya adalah seperti mata pisau. Tetapi karena keris mempunyai kelengkapan lainnya, yaitu warangka (sarung) dan bagian pegangan keris atau ukiran, maka kesatuan terhadap seluruh kelengkapannya disebut keris.


Pegangan keris atau hulu keris

Pegangan keris (bahasa Jawa: gaman) ini bermacam-macam motifnya, untuk keris Bali ada yang bentuknya menyerupai patung dewa, patung pedande, patung raksaka, patung penari, pertapa, hutan, dan ada yang diukir dengan kinatah emas dan batu mulia.


Pegangan keris Sulawesi menggambarkan burung laut. Hal itu sebagai perlambang terhadap sebagian profesi masyarakat Sulawesi yang merupakan pelaut, sedangkan burung adalah lambang dunia atas keselamatan. Seperti juga motif kepala burung yang digunakan pada keris Riau Lingga, dan untuk daerah-daerah lainnya sebagai pusat pengembangan tosan aji seperti Aceh, Bangkinang (Riau), Palembang, Sambas, Kutai, Bugis, Luwu, Jawa, Madura dan Sulu, keris mempunyai ukiran dan perlambang yang berbeda. Selain itu, materi yang dipergunakan pun berasal dari aneka bahan seperti gading, tulang, logam, dan yang paling banyak yaitu kayu.


Untuk pegangan keris Jawa, secara garis besar terdiri dari sirah wingking ( kepala bagian belakang ), jiling, cigir, cetek, bathuk (kepala bagian depan),weteng dan bungkul.


• Warangka atau sarung keris

Warangka, atau sarung keris (bahasa Banjar : kumpang), adalah komponen keris yang mempunyai fungsi tertentu, khususnya dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa, paling tidak karena bagian inilah yang terlihat secara langsung. Warangka yang mula-mula dibuat dari kayu (yang umum adalah jati, cendana, timoho, dan kemuning). Sejalan dengan perkembangan zaman terjadi penambahan fungsi wrangka sebagai pencerminan status sosial bagi penggunanya. Bagian atasnya atau ladrang-gayaman sering diganti dengan gading.

Secara garis besar terdapat dua bentuk warangka, yaitu jenis warangka ladrang yang terdiri dari bagian-bagian : angkup, lata, janggut, gandek, godong (berbentuk seperti daun), gandar, ri serta cangkring. Dan jenis lainnya adalah jenis wrangka gayaman (gandon) yang bagian-bagiannya hampir sama dengan wrangka ladrang tetapi tidak terdapat angkup, godong, dan gandek.


Aturan pemakaian bentuk wrangka ini sudah ditentukan, walaupun tidak mutlak. Wrangka ladrang dipakai untuk upacara resmi, misalkan menghadap raja, acara resmi keraton lainnya (penobatan, pengangkatan pejabat kerajaan, perkawinan, dll) dengan maksud penghormatan. Tata cara penggunaannya adalah dengan menyelipkan gandar keris di lipatan sabuk (stagen) pada pinggang bagian belakang (termasuk sebagai pertimbangan untuk keselamatan raja ). Sedangkan wrangka gayaman dipakai untuk keperluan harian, dan keris ditempatkan pada bagian depan (dekat pinggang) ataupun di belakang (pinggang belakang).


Dalam perang, yang digunakan adalah keris wrangka gayaman, pertimbangannya adalah dari sisi praktis dan ringkas, karena wrangka gayaman lebih memungkinkan cepat dan mudah bergerak, karena bentuknya lebih sederhana.


Ladrang dan gayaman merupakan pola-bentuk wrangka, dan bagian utama menurut fungsi wrangka adalah bagian bawah yang berbentuk panjang ( sepanjang wilah keris ) yang disebut gandar atau antupan ,maka fungsi gandar adalah untuk membungkus wilah (bilah) dan biasanya terbuat dari kayu ( dipertimbangkan untuk tidak merusak wilah yang berbahan logam campuran ).


Karena fungsi gandar untuk membungkus, sehingga fungsi keindahannya tidak diutamakan, maka untuk memperindahnya akan dilapisi seperti selongsong-silinder yang disebut pendok. Bagian pendok ( lapisan selongsong ) inilah yang biasanya diukir sangat indah, dibuat dari logam kuningan, suasa ( campuran tembaga emas ), perak, emas. Untuk daerah diluar Jawa ( kalangan raja-raja Bugis, Goa, Palembang, Riau, Bali ) pendoknya terbuat dari emas, disertai dengan tambahan hiasan seperti sulaman tali dari emas dan bunga yang bertaburkan intan berlian.


Untuk keris Jawa, menurut bentuknya pendok ada tiga macam, yaitu (1) pendok bunton berbentuk selongsong pipih tanpa belahan pada sisinya, (2) pendok blewah (blengah) terbelah memanjang sampai pada salah satu ujungnya sehingga bagian gandar akan terlihat, serta (3) pendok topengan yang belahannya hanya terletak di tengah. Apabila dilihat dari hiasannya, pendok ada dua macam yaitu pendok berukir dan pendok polos (tanpa ukiran).


• Wilah

Wilah atau wilahan adalah bagian utama dari sebuah keris, dan juga terdiri dari bagian-bagian tertentu yang tidak sama untuk setiap wilahan, yang biasanya disebut dapur, atau penamaan ragam bentuk pada wilah-bilah (ada puluhan bentuk dapur). Sebagai contoh, bisa disebutkan dapur jangkung mayang, jaka lola, pinarak, jamang murub, bungkul, kebo tedan, pudak sitegal, dll.


Pada pangkal wilahan terdapat pesi, yang merupakan ujung bawah sebilah keris atau tangkai keris. Bagian inilah yang masuk ke pegangan keris ( ukiran). Pesi ini panjangnya antara 5 cm sampai 7 cm, dengan penampang sekitar 5 mm sampai 10 mm, bentuknya bulat panjang seperti pensil. Di daerah Jawa Timur disebut paksi, di Riau disebut puting, sedangkan untuk daerah Serawak, Brunei dan Malaysia disebut punting.


Pada pangkal (dasar keris) atau bagian bawah dari sebilah keris disebut ganja (untuk daerah semenanjung Melayu menyebutnya aring). Di tengahnya terdapat lubang pesi (bulat) persis untuk memasukkan pesi, sehingga bagian wilah dan ganja tidak terpisahkan. Pengamat budaya tosan aji mengatakan bahwa kesatuan itu melambangkan kesatuan lingga dan yoni, dimana ganja mewakili lambang yoni sedangkan pesi melambangkan lingganya. Ganja ini sepintas berbentuk cecak, bagian depannya disebut sirah cecak, bagian lehernya disebut gulu meled, bagian perut disebut wetengan dan ekornya disebut sebit ron. Ragam bentuk ganja ada bermacam-macam, wilut, dungkul, kelap lintah dan sebit rontal.


Luk, adalah bagian yang berkelok dari wilah-bilah keris, dan dilihat dari bentuknya keris dapat dibagi dua golongan besar, yaitu keris yang lurus dan keris yang bilahnya berkelok-kelok atau luk. Salah satu cara sederhana menghitung luk pada bilah, dimulai dari pangkal keris ke arah ujung keris, dihitung dari sisi cembung dan dilakukan pada kedua sisi seberang-menyeberang (kanan-kiri), maka bilangan terakhir adalah banyaknya luk pada wilah-bilah dan jumlahnya selalu gasal ( ganjil) dan tidak pernah genap, dan yang terkecil adalah luk tiga (3) dan terbanyak adalah luk tiga belas (13). Jika ada keris yang jumlah luk nya lebih dari tiga belas, biasanya disebut keris kalawija, atau keris tidak lazim.



Tangguh keris

Di bidang perkerisan dikenal pengelompokan yang disebut tangguh yang dapat berarti periode pembuatan atau gaya pembuatan. Hal ini serupa dengan misalnya dengan tari Jawa gaya Yogyakarta dan Surakarta. Pemahaman akan tangguh akan membantu mengenali ciri-ciri fisik suatu keris.

Beberapa tangguh yang biasa dikenal:

• tangguh Majapahit

• tangguh Pajajaran

• tangguh Mataram

• tangguh Yogyakarta

• tangguh Surakarta.




Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Keris